Cerita 1 mLm ( kalo 1001 malam kelamaan ceritanya ) he,.,. :-)

Bagi gw, Hidup adalah satu cerita panjang, yang terdiri dari cerita2 pendek yg berwarna warni. Kadang ada cerita yg terlalu panjang, sehingga membosankan plaku drama tersebut ( kita ), atau cerita yg terlalu pndek sehingga kita g’tau akhir’y dmn.,,.,.

Dan kehidupan Manusia pun tak lepas dari yg nama'y problema, permasalahan dan juga dinamika kehidupan.
Hanya orang-orang yg mampu menyikapi dgn BIJAK lah yg mampu bertahan,.,

Blog ini sengaja gw buat, hanya untuk merekam keseharian gw, dan melihat kepribadian kehidupan yg penuh dgn warna, yg menurut pendapat gw sendiri pun ga jelas.,.,

Wat postingan x ini gw beri judul :
" Cerita 1 mLm "
( kalo 1001 malam kelamaan ceritanya ) he,.,. :-)

CeritA ini dimulai dari kejenuhan seorang anak manja, yang lg pusing + BT mampus mikirin masa depan & k'sehariannya.,.,.,

Penasaran kn ma cerita selengkapnya????
cekedot.,.,



Senin, 14 November 2011

Hasil dari Sebuah Tulisan yg Menginspirasi.

Hasil dari tulisan / kata-kata ini dapat menginspirasi jiwa kita,
namun tulisan / kata-kata ini tidak ada gunanya jika diri qt TAK merenungi dan juga menuangkan dalam kehidap keseharian qt.,.,

Kemarahan adalah keadaan dimana lidah bekerja lebih cepat daripada pikiran, dan tindakan lebih cepat dari nurani.

Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhLONyWt 
Under Creative Commons License: Attribution
Tak ada yang mampu mengubah masa lalu, tapi anda dapat merusak masa depan dengan menangisi masa lalu dan merisaukan masa depan.


Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhLa2YIx 
Under Creative Commons License: Attribution

Saat kita menatap ke belakang sesungguhnya kita telah tertinggal dengan orang yang merangkak ke depan. Sesungguhnya masa lalu adalah guru bagi kita untuk menatap dan membangun masa depan.


Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhLtkUeh 
Under Creative Commons License: Attribution
Hal tersulit dalam kehidupan ini bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi melampaui ego dan diri kita sendiri.


Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhLyEp1z 
Under Creative Commons License: Attribution
Jika kamu tidak suka apa yang ada di sekeliling mu, ubahlah, setidaknya ubahlah dirimu sendiri. Ingat, kamu bukan sebatang pohon.

Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhMCruxY 
Under Creative Commons License: Attribution



Manusia terbaik adalah yang selalu berusaha membuat orang lain senang. Lakukanlah walaupun kamu harus meninggalkan mereka dan sendirian.

Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhMHTS5S 
Under Creative Commons License: Attribution



Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki.

Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhMRKQ6I 
Under Creative Commons License: Attribution




Yang terbaik adalah : "Aku telah mencobanya", dan yang terburuk adalah : "Aku akan mencobanya"


Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhMVzat9 
Under Creative Commons License: Attribution



Berduka, berkabung dan menyesali tak kan pernah mampu mengubah keadaan. Hanya bergerak, melangkah dan berbuatlah yang bisa menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan.

Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhMo8MCa 
Under Creative Commons License: Attribution



Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu sibuk mengamati dan mengurusi kesalahan orang lain.

Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhMvOZuK 
Under Creative Commons License: Attribution



Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi

Original Source : Kata-Kata Mutiara Bijak - Kumpulan Kata Bijak Terbaik http://www.poztmo.com/2011/09/kata-kata-bijak-terbaik-terbaru.html#ixzz1dhNDAUeZ 
Under Creative Commons License: Attribution

Senin, 24 Oktober 2011

Proses Perubahan Diri.,.,

ga nyangka yaa.,.,
:')
Pelajaran "Besar"

Pelajaran yang sangat besar hari ini gw dapatkan,
meski harus mengorbankan peresaan yang begitu mendalam.,.,

Sebuah kata keIKLAS'n hanya terucap dalam mulut kotor ini,
tetapi perasaan berkata lain.,.,.

Apakah ini yg di maksud dengan belum adanya k'IKLAS'n?????

Tujuan gw hanya membuat ia bahagia,wlpun itu bukan gw.,,.
:')

Di sisi lain, gw ga munafik klo gw mengharapkan itu adalah gw,
karna sudah tertanam di diri ini, keyakinan u/ slalu bersama'y.,.,.,

Apakah yang seharusnya gw lakukan??????????

Pertanyaan itu slalu membayangi keseharian gw saat ini.,.,.
dan sudah 5 bulan berlalu, gw blm bisa juga u/ menjawab pertanyaan itu.,.,

Karna MAS SAYANG JLEK.,,.
^^


*Tolong Di Jaga yaa.,,.
^^

Kamis, 20 Oktober 2011

Lirik Lagu Agnes Monica - Rindu



selama aku mencari
selama aku menanti
bayang-bayangmu dibatas senja
matahari membakar rinduku
ku melayang terbang tinggi

tuk slalu mega-mega
menembus dinding waktu
kuterbaring dan pejamkan mata
dalam hati kupangil namamu
semoga saja kau dengar dan merasakan

getaran dihatiku
yang lama haus akan belaianmu
seperti saat dulu

saat pertama kau dekap dan kau kecup bibir ini
dan kau bisaikan kata-kata ku cinta padamu

peluhku berjatuhan 
menikmati sentuhan
perasaan yang teramat dalam
telah kau bawa segala yang kupunya 
segala yang kupunya ouoooo

getaran dihatiku
yang lama haus akan belaianmu
seperti saat dulu
saat pertama kau dekap dan kau kecup bibir ini
dan kau bisikan kata-kata aku cinta padamu ooho kepadamu hohoh

Rabu, 19 Oktober 2011

Lirik Lagu Sammy Simorangkir – Sedang Apa Dan Dimana



dulu selalu ada waktu untuk kita
kini ku sendiri
dulu kata cinta tak habis tercipta
kini tiada lagi (lagi)
sedang apa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta
ku tak tahu tak lagi tahu seperti waktu dulu
apakah mungkin bila kini ku ingin kembali
menjalani janji hati kita
sedang apa dan dimana wooo
sedang apa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta
ku tak tahu tak lagi tahu seperti waktu dulu
apakah mungkin bila kini ku ingin kembali
menjalani menjalani menjalani janji hati kita??????

Selasa, 18 Oktober 2011

Iklas :')


Kala Hasrat tak lagi bersyarat..
di saat harapan tak selalu di depan..
impian takkan dapat di mengerti.,
ketika perasaan menyapa
menuangkan apa yang ada
iri hati seakan musnah di dalam sanubari
melahirkan jiwa – jiwa yang suci
kebahagian tak selamanya harus memiliki
cukup senyuman tuk sirami hati yang mati
ku relakan apa yang aku inginkan
kan ku kenang apa yang telah ku lakukan
dan ku bahagia walau kau tiada menyapa
keikhlasan datang bukan tuk meminta
melainkan berharap agar jiwamu bahagia selamanya
ungkapan hati tak kan pernah mati di dalam hati yang paling dalam. ketika nafsu hasrat kita menginginkan segala apa yang ada di dunia. kita akan kecewa akan apa yan kita inginkan dan harapkan tiba -tiba sirna di telan masa. harapan ini sudah tidak ada di hati hingga rasa kecewa tak akan pernah menghinggapi jiwa.
tidak seharusnya kita berharap sesuatu. tak semestinya kita impikan apa yang kita harapkan. dunia ini semu se semu impian di dalam kalbu. kesuksesan datang dari seberapa besar keikhlasan kita pada sesama. bukan seberapa besar kita dapat untung di dunia.
http://kenduricinta.com/v2/?p=624


Kerispatih Tetap Mengerti Lyrics

semua terasa salah
semua terasa hina
ketika rasa itu tak bisa lepas
dari diri yang tlah terhempas
cinta jadi suatu yang jauh dari artinya
memberi walau harus tak diberi
menerima meski tak diterima

lihatlah aku di sini
haruskah ini terjadi

lakukanlah sampai engkau puas
cari saja apa yang hatimu mau
sampai kapanpun aku
selalu mencoba untuk mengerti

teruskanlah hingga engkau jera
dustai dan khinati dan lukai hatiku
meski lautan air mataku mengering
ku coba tetap mengerti

lihatlah aku di sini
haruskah ini terjadi

lakukanlah sampai engkau puas
cari saja apa yang hatimu mau
sampai kapanpun aku
selalu mencoba untuk mengerti


teruskanlah hingga engkau jera
dustai dan khinati dan lukai hatiku
meski lautan air mataku mengering
ku coba, ku coba tetap mengerti

Senin, 17 Oktober 2011

Kerajaan Sulawesi

konawe empire

Jaman Kerajaan

Seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, Sulawesi Tenggara memiliki perjalanan sejarah yang panjang dan tidak dapat dilepaskan dari sejarah Indonesia secara keseluruhan.Tonggak terpenting dalam sejarah Sulawesi Tenggara pada abad ke 10 Suku Konawe mendirikan sebuah kerajaan yang terkenal yaitu Kerajaan Konawe yang diikuti oleh beberapa Kerajaan di Sulawesi Tenggara.

Tonggak terpenting dalam sejarah daerah Sulawesi Tenggara tercatat pada abad ke-10, yaitu sejak Suku Konawe mendirikan sebuah kerajaan yang cukup tersohor. Namanya Kerajaan Konawe, diambil dari nama suku mereka. Kerajaan Konawe didirikan oleh Totonggano Wonua, keturunan Mokole Pangguni, di Unaaha. Kerajaan ini menganut sistem pemerintahan yang cukup modern, paling tidak, untuk ukuran pada zaman itu. Pemerintahannya demokratis dan tertib -- mempunyai perdana menteri, pejabat daerah, dan para pengendali keamanan.

Sebagai daerah yang sangat strategis bagi pelayaran, Sulawesi Tenggara berkembang cukup pesat. Sejumlah kerajaan kemudian bermunculan. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain: Kerajaan (Kesultanan) Buton, Kerajaan Muna (Wuna) dan Kerajaan Kemongga (yang satu keturunan dengan kerajaan Konawe). Ada pula kerajaan-kerajaan lainnya yang lebih kecil, seperti Kerajaan Tiworo, Kerajaan Kalisusu, dan Kerajaan Moronene. Kerajaan-kerajan tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya melalui ikatan perkawinan. Ikatan ini selanjutnya menumbuhkan suatu keluarga besar Sulawesi Tenggara yang telah sedemikian menyatu, walaupun memiliki latar belakang budaya yang berbeda dan bahasa yang berbeda pula.

Dalam silsilah raja-raja di Sulawesi Tenggara terungkap bahwa para penguasa kerajaan-kerajaan Konawe, Muna, Buton, dan Mekongga juga mempunyai hubungan kekeluargaan dengan para penguasa Kerajaan Luwu dan Bone di Sulawesi Selatan. Bahkan diakui pula bahwa raja pertama dari kerajaan di Sulawesi Tenggara adalah dari keluarga Sawerigading. Dalam pertumbuhan masyarakatnya, kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tenggara banyak berhubungan dengan Ternate. Maka tidak mengherankan jika Ternate sebagai kerajaan yang lebih kuat mempunyai pengaruh tertentu atas wilayah Sulawesi Tenggara. Pengaruh Ternate terhadap Kerajaan Muna dan Kesultanan Buton begitu besar. Bahkan Kesultanan Buton menjadi pintu gerbang penyebaran agama Islam dari Ternate ke kawasan Sulawesi Tenggara. Penyebaran agama tersebut berlangsung sekitar pertengahan abad ke-16. Kebiasaan dan kegemaran bertanam rempah-rempah di Ternate juga diikuti oleh masyarakat petani di Buton, sehingga tidak lama kemudian pulau penghasil yang terkenal dengan aspalnya ini menjadi penghasil rempah-rempah terbesar sesudah Ternate (Maluku).

Wilayah Kesultanan Buton yang merupakan pintu masuk ke sumber rempah-rempah terbesar di Maluku, bagi pelayaran Belanda dari Batavia sangat diperhitungkan pengaruhnya oleh kekuatan-kekuatan luar. Daya tarik BUton ini segera mengundang persaingan keras antara Belanda (VOC) dan Kerajaan Goa yang mengklaim sebagai pemegang hegemoni pelayaran di bagian timur Nusantara. Usaha Keras VOC untuk memaksakan monopoli perdagangan pada abad ke-17 menimbulkan perlawanan rakyat terhadap imperialisme di seluruh Sulawesi Tenggara.





Jaman Pendudukan Belanda

Bangsa Belanda menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di daratan Buton pada tanggal
5 Januari 1613. Peristiwa ini ditandai dengan kunjungan Komodor Afolonius Schot di Kerajaan Sultan Buton pada masa pemerintahan Sultan Buton IV Danayu Ikhasanuddin (1597 - 1631). Seperti halnya bangsa Spanyol dan Portugis yang datang ke Buton seabad lebih dahulu, bangsa Belanda pun mempunyai tujuan untuk berdagang.

Namun tidak lama sejak hubungan perdagangan terjalin, Belanda segera menunjukkan gelagatnya untuk menguasai Buton. Gelagat buruk itu menyadarkan Sultan Ikhasanuddin tentang perlunya untuk segera memperkuat pertahanannya. Benteng Keraton Buton dan beberapa kubu pertahanan rakyat di wilayah kesultanan langsung dibangun. Pertahanan rakyat yang dulu hanya terdiri dari tirai-tirai bambu berduri, sejak itu ditingkatkan menjadi benteng-benteng yang kukuh untuk menghadapai serangan bangsaBelanda yang bersenjata api. Melihat tantangan ini Belanda meninggalkan Buton pada tahun 1616. Namun beberapa tahun kemudian kembali lagi dan mulai memaksakan penguasaan atas kesultanan tersebut dengan kekerasan. Perlawanan rakyat Buton yang terus-menerus menyebabkan Belanda tidak pernah menetap di Buton sebagai penguasa atas pulau tersebut.

Seperti yang terjadi di Kesultanan Buton, di daerah-daerah lainnya di Sulawesi Tenggara perlawanan menentang penjajahan cukup merepotkan Belanda. Untuk menguasai Kerajaan Konawe, misalnya, Belanda harus menunggu-nunggu sampai awal abad ke-21. Kerajaan Konawe, kini sebagian besar wilayahnya masuk dalam Kabupaten Dati II Kendari, mulai melemah sejak ditinggalkan rajanya yang bernama Lakidende. Dia merupakan pelopor penyesuaian adat dengan ajaran Islam, sehingga ajaran Islam kemudian menjadi bagian hidup dari sebagian besar masyarakat Sulawesi Tenggara. Sesudah Raja Lakidende wafat, situasi dalam negeri dan pemerintahan Kerajaan Konawe mengalami keadaan yang paling lemah karena para anggota Dewan Kerajaan yang terdiri dari kaum bangsawan yang juga menjadi kepala-kepala pemerintahan daerah otonomi dalam wilayah Kerajaan Konawe tidak bisa memilih pengganti Lakidende.

Sidang-sidang Dewan Kerajaan selalu gagal menentukan siapa calon raja. Walaupun demikian kevakuman di tahta Konawe tidak lantas membuat kerajaan runtuh, sebab para bangsawan tersebut sebagai penguasa daerah tetap bersatu. Bahkan ketika salah satu seorang anggota Dewan dari daerah Ranome Eto, yang bernama Tebau, mengangkat diri sebagai raja baru, Kerajaan Konawe tetap stabil. Jiwa demokratis yang telah menjadi tradisi Konawe sejak beberapa abad yang lampau mendorong Tebau untuk mundur teratur setelah para anggota Dewan dan rakyat yang diwakili menyatakan tidak setuju.

Setelah Tebau meninggal, pada tahun 1858 putranya yang bernama La Mangu mengadakan perjanjian dengan A.A. Vreis yang mewakili Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Perjanjian ini menyangkut pembentukkan Kerajaan Laiwoi yang lepas dari Kerajaan Konawe. Lahirnya kerajaan baru ini, yang wilayahnya meliputi daerah Ranoma Eto, sangat dirahasiakan. Maka praktis La Mangu hanya menjadi raja di atas kertas. Pihak Belanda berpendapat bahwa Kerajaan Laiwoi tidak mungkin diwujudkan sebelum kerajaan-kerajaan Gowa, Bone, Luwu, dan Buton ditaklukkan. Namun untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan tersebut juga hampir mustahil karena jelas-jelas mereka bersatu dalam menentang penjajahan. Sama mustahilnya adalah menundukkan Konawe secara langsung, sebab sistem pertahanan kerajaan ini sudah dilengkapi dengan persenjataan yang diperoleh dari perdagangan dengan Spanyol dan Portugis, jauh sebelum Belanda datang. Jalan yang paling mungkin adalah diplomasi. Melalui La Mangu, utusan Belanda berhasil mendekati beberapa bangsawan Konawe. Dari sini lahirlah Perundingan Malowe pada tahun 1909.

Perundingan di Bandar Malowe ini menghasilkan penculikan beberapa tokoh terkemuka Kerajaan Konawe oleh Belanda -- suatu tindakan yang kemudian mencetuskan Perang Puundombi. Setelah melalui pertempuran yang menelan banyak korban di kedua belah pihak, Konawe akhirnya jatuh dan Belanda segera mewujudkan kerajaan bonekanya -- Kerajaan Laiwoi. Setelah penaklukkan tersebut, Belanda melakukan operasi sapu bersih. Dengan tipu muslihat, Belanda berhasil menangkap Watukila (Panglima Una) sebagai panglima tertinggi Angkatan Perang Konawe. Watukila bersana sejumlah perwiranya kemudian dibuang ke Makassar. Belanda menduga ditawannya Watukila bersama pasukannya akan mengakhiri perlawanan rakyat Konawe dan dengan begitu tamat pula riwayat Kerajaan Konawe. Pihak Belanda segera mewujudkan rencana lamanya untuk membentuk pemerintahan Kerajaan Laiwoi yang beribukotakan Kendari. Mereka yang tidak mengakui dan tidak tunduk kepada penguasa Kerajaan Laiwoi dan Belanda diancam akan ditangkap dan dipenjarakan. Bahkan Belanda juga mengancam akan menjatuhkan hukuman tembak mati terhadap mereka yang membangkang.

Sementara itu untuk menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Konawe, Karaeng Watukila dan rekan-rekannya kemudian dipulangkan dari tempat pembuangannya di Makassar. Belanda juga kemudian mengatur suatu "perkawinan politis" antara Watukila dengan putri Raja Laiwoi II Soa-Soa. Tujuan dari perkawinan ini adalah untuk membuka jalan bagi suatu kerja sama antara tokoh tersebut dengan para penguasa baru di kerajaan boneka Belanda. namun perkawinan tersebut tidak meredakan situasi politik si Sulawesi Tenggara. Gerakan menentang Belanda bahkan meluas ke daerah-daerah lainnya, terutama di bagian selatan Konawe. Di Manumohewu, rakyat telah mempersiapkan kantong-kantong perlawanan di bawah pimpinan seorang tamalaki (perwira) bernama Lapadi, yang dibantu oleh putrinya. Perlawanan Lapadi dimulai pada tahun 1908 dan berakhir pada tahun 1910, ketika dia tertangkap dalam suatu tipu muslihat yang dilancarkan oleh Belanda. Lapadi berhasil meloloskan diri dari penjara Kendari dan kembali menyusun barisan perlawanan. Namun pada tahun 1911 benteng pertahanannya dihancurkan oleh Belanda. Lapadi sendiri berhasil meloloskan diri dan bertualang sendiri di gunung-gunung sampai ia meninggal empat tahun kemudian akibat sakit.

Kematian tokoh-tokoh terpenting dalam gerakan perlawanan rakyat Konawe tidak membuat peperangan menentang penjajahan berhenti. Di berbagai pelosok Sulawesi Tenggara rakyat terus mengangkat senjata. Pada tahun 1917 Belanda berhasil menerapkan perjanjian Langeverklaring dengan bangsawan-bangsawan Konawe dan sejak saat itu Belanda mencampuri secara langsung urusan kerajaan. Ketika Takaka dilantik menjadi raja Laiwoi pada tahun 1934, sistem pemerintahan ini disesuaikan dengan tata pemerintahan kolonial. Keadaan ini berlangsung sampai Jepang mendarat di Kendari pada tanggal 24 Januari 1942 dan mengambil alih kekuasaan Belanda.

Selasa, 01 Februari 2011

Slm knl gaN.,.,
Ane disini Cuma mo bagi2 pengalaman ane nich gaN, yaaaa walawpun ane masih kelas teri  yang belum berpengalaman.,.,.,.
Heheee.,.,.